Hadiah Untuk Sahabat



Sita (8 tahun, kelas 2) adalah anak yang kaya, cantik, dan pintar. meskipun begitu, ia tidak sombong. 

Sita mempunyai sahabat bernama Izza, mereka bersahabat sejak kelas satu.
====
Pada suatu hari, di sekolah Sita (Sekolah Jannah).

Sita memasuki kelasnya, hari ini ia masuk ke sekolah lebih pagi daripada biasanya, di dalam kelas, baru beberapa anak. 

Lalu Sita mengantungkan tasnya di lemari khusus untuk menaruh tas, semua anak di kelasnya harus menaruh tas di lemari ini.

"Hai Sita...!" sapa Izza yang baru saja masuk ke dalam kelas. 

"Hai juga, Izza," balas Sita. 

Izza mengantungkan tasnya di lemari khusus tas itu.

Lalu Sita mengajak Izza untuk pergi ke halaman sekolah sambil menunggu lonceng bel masuk berbunyi.
====
Di halaman sekolah....

"Izza, kok kamu nggak beli sepatu baru? sepatumu kan udah bolong," tanya Sita.

"Ibuku belum ada uangnya untuk beli sepatu baru... kamu tahu kan kalau  Ibuku menjualkan kue buatan orang, gaji Ibuku cuma cukup untuk keperluan kami," jawab Izza panjang lebar.

"Ohh..." Sita ber-oh pelan, ia memikirkan bagaimana cara membantu Izza agar ia bisa beli sepatu baru.

Kringg, kringg...! terdengar lonceng bel masuk, Sita dan Izza segera berjalan ke kelas. 
====
Sorenya, di rumah Sita....

Sita masih sibuk memikirkan bagaimana cara membantu Izza, setelah berjalan mondar-mandir, ia mendapat ide. 

Sita lalu mendatangi Mama. 

"Mama, Sita boleh pecahkan tabungan Sita nggak? tabungan Sita sudah penuh," tanya Sita. 

Mama diam sejenak, lalu menjawab, "boleh, memang uangnya mau dipakai untuk apa?"

"Untuk beli sepatu, nanti sepatunya mau Sita kasih ke Izza... soalnya sepatu Izza sudah rusak dan dia belum bisa beli yang baru," cerita Sita. 

"Ohh... Bagus itu, nak. Mama bangga punya anak seperti ini," Mama memeluk dan mengelus kepala Sita. 

Mama lalu membantu Sita memecahkan celengannya.

Setelah uangnya dihitung, Sita dan Mama pergi ke toko sepatu.
====
Keesokan paginya, di sekolah....

"Izza, ini hadiah untuk kamu..." kata Sita pada Izza, tangan Sita memegang sebuah kotak berwarna pink dengan hiasan pita, kotak itu berisi  sepatu yang kemarin ia beli.

"Wah, makasih Sita... apa ini?" tanya Izza. 

"Buka saja," kata Sita.

Izza pun membuka kotak pink itu, dan ia begitu terkejut melihat benda di dalamnya, sebuah sepatu bewarna ungu yang seperti ada glitter-nya! 

Izza tahu kalau sepatu ini mahal, mungkin sekitar Rp150.000...
Izza ingin sekali sepatu ini dan sekarang keinginannya terwujud!

"Sita, i,ini beneran untukku?" tanya Izza tak percaya. 

Sita mengangguk dan tersenyum. 

Izza terharu, ia senang sekali punya sahabat seperti Sita, ia lalu memeluk Sita, "Makasih banyak ya, Sita..." beberapa bulir air menetes dari matanya.

"Sama-sama." Sita tersenyum.
~Tamat~
Pesan: “Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari, No.594)


Tentang Penulis:


Hai semua..!, namaku Hanan Hazimah Asriningtyas Hutagalung, panggil saja Hana.. umurku 10 tahun, aku sekolahnya homeschooling.
Hobiku membaca, menulis cerita, memakai komputer/Hp, menggambar, dan bermain sepeda.
Cita-citaku ingin menjadi penulis, saintis, pelukis, dan guru. Kalau kalian mau kenalan denganku, silahkan kirim email ke: Reedha@gmail.com Insya Allah aku akan cepat balas.
Aku sudah punya karya yang diterbitkan yaitu: "Dari Sumur Tua Menuju Puncak Bintang (Rumpun Aksara, 2020)..  
Oh iya, kunjungi blog aku ini ya: https://hana-hutagalung.blogspot.com/

Sekian tentangku..*



Tentang Pembuat Gambar:

Hallo semuaa.

Nama ku Hanny Viola Setya Pradana, biasa di panggil Vio.
Aku lahir pada tanggal 15 Oktober 2008 di Sumatra Selatan. Kini aku tinggal di kota pelajar yaitu kota Yogyakarta.
Aku sangat suka membaca, menulis cerita, dan menari. 
Cita-cita ku adalah seorang dokter sekaligus penulis.
Aku sangat senang kalau teman-teman ingin berkenalan dengan ku. Ini email ku: hannyviola223@gmail.com

Sekian Tentangku*

Komentar

  1. Waw! Kereenn..!

    Cerita di blog ini keren2 semua.!🤩 Saya tunggu cerita selanjutnya ya.. :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Penting Hatinya, Bukan Fisiknya

Maafkan kami, Amel

Kita Semua Sama

Cita-cita Arvin