Baim Yang Nakal



Pagi ini, Fira (10 tahun) sedang berjalan menuju sekolahnya.

Sesampainya di sekolah...

Fira memasuki kelasnya, kelas 4. di dalam kelas, sahabatnya, Dira sudah datang.

Fira menyapanya, "Hai Dira!" sapanya .
"Hai juga, Fira!" Dira balas menyapa Rini.

Tiba-tiba terdengar suara lonceng bel masuk,  Fira dan teman-temannya segera duduk rapi.

Bu Dewi (guru matematika di kelas Fira) memasuki kelas Fira dan menyapa anak-anak dikelas itu, "Assalamualaikum anak-anak!" 
"Wa'alaikumussalam, Bu Dewi!" seru Fira dan teman-temannya.

"Anak-anak, di kelas kita, ada murid baru," beritahu Bu Dewi.
"Baim, ayo masuk dan perkenalkan dirimu," kata Bu Dewi pada seorang anak laki-laki di depan pintu kelas.

Anak yang dipanggil Baim itu melangkah masuk ke dalam kelas dan memperkenalkan dirinya. 

"Namaku Baim, umurku sepuluh tahun," Baim memperkenalkan dirinya dengan sikap dingin, wajahnya cemberut. kelihatannya ia anak yang tidak menyenangkan.

Bu Dewi menyuruh Baim duduk di samping Ali (teman Fira), ketika Baim sudah duduk, Ali mengajak-nya berkenalan, namun Baim malah menatap Ali dengan wajah galak, sehingga Ali diam.

Pelajaran pun dimulai. 
****
Saat bel istirahat...
Fira dan Dira mendatangi Baim di kantin, mereka ingin berkenalan dengan Baim. 

"Halo Baim, namaku Fira dan ini sahabatku, Dira," sapa Fira pada Baim. 
"Aku Baim. sudah, kalian pergi sana! jangan ganggu aku, aku mau makan," kata Baim ketus sambil memakan bakso yang tadi dipesannya.

Dira yang merasa mereka di cuekin oleh Baim sudah mau marah, tapi Fira menahannya dan mengajak-nya pergi.
**** 
Ketika pulang sekolah...

Fira dan Dira pulang bersama-sama, di tengah perjalanan, mereka melihat Baim sedang naik sepeda dan menuju ke arah mereka berdua dengan kecepatan penuh.

"Awaas...!" seru Baim saat melihat Fira dan Dira. 

Tapi terlambat, Fira dan Dira sudah tertabrak sepeda Baim. Fira Dira, dan Baim jatuh terduduk di aspal.

"Aduhh... hati-hati dong, Baim!" kata Dira kesal sambil berdiri. 
"Kok nyalahin aku? siapa suruh kalian tidak langsung menghindar," kata Baim tidak peduli. 

Dira merasa marah, ia melepas sepatunya dan mau melempar Baim dengan sepatu itu, tapi lagi-lagi Fira menahannya.

Baim menjulurkan lidahnya ke Dira lalu pergi meninggalkan Fira dan Dira. 
****
Di rumah Fira.

"Baim itu kok nggak punya sifat yang baik sih?!" kata Dira yang sedang bertamu ke rumah Fira. 
"Hush! Jangan begitu, Baim pasti ada sifat baiknya juga," ujar Fira.

"Yuk kita main saja, tidak usah omongin si Baim," ajak Fira. 

Dira mengangguk. 
****
Keesokan paginya, di sekolah Fira...
Bel tanda pulang sekolah berbunyi, anak-anak segera berhamburan keluar dari dalam kelas. 

Ketika Fira sedang membereskan buku-bukunya, tiba-tiba Baim menabraknya, sehingga buku-buku Fira tercecer di lantai kelas. 
"Baim, hati-hati dong! lihat, buku-bukunya Fira jadi berserakan," kata Dira marah
"Siapa suruh dia duduk di lantai? aku kan mau lewat," kata Baim tidak peduli. 
"Kan kamu bisa bilang permisi dulu, atau lewat jalan lain," kata Dira, ia sudah memasang kuda-kuda untuk berantam dengan Baim. 

Fira segera melerai, Baim pun pergi meninggalkan Fira dan Dira. 
****
Hari-hari berikutnya, Baim selalu membuat masalah dengan Fira teman-temannya, entah kenapa Baim suka sekali membuat masalah dengan teman-temannya, padahal ia sudah sering dipanggil ke ruang guru untuk dinasihati. 

Hingga suatu hari (sebulan sejak Baim masuk sekolah Fira), ketika Baim pulang sekolah. 

Baim mengayuh sepedanya dengan kencang, tiba-tiba ban sepedanya kempes, sepedanya pun jatuh dan Baim terjatuh ke dalam selokan yang ada di pinggir jalan. 

Fira dan Dira yang juga ada di jalan itu, segera mendatangi Baim dan menolongnya.

"Makasih ya, Fira, Dira," kata Baim saat ia sudah keluar dari dalam selokan. 
"Sama-sama," Fira tersenyum. 

"Padahal aku sering membuat masalah dengan kalian, tapi kalian tetap mau menolongku," lanjut Baim, wajahnya terlihat menyesal.
"Tidak usah ingat-ingat hal itu, kami sudah memaafkanmu kok, bukankah sesama muslim itu harus saling memaafkan?" kata Fira, tersenyum.

"Tapi asalkan kau janji tidak akan nakal lagi dengan kami," kata Dira. 
"Ya, aku janji tidak akan membuat masalah lagi," kata Baim.

Kemudian Baim, Fira dan Dira pulang ke rumah mereka masing-masing. 

Sejak saat itu, Baim tidak nakal lagi.
~Tamat~


Tentang Penulis:



Hai teman-teman, namaku Hanan Hazimah Asriningtyas Hutagalung, panggil saja Hana.. umurku 10 tahun, aku sekolahnya homeschooling.
Hobiku membaca, menulis cerita, memakai komputer/Hp, menggambar, dan bermain sepeda.
Cita-citaku ingin menjadi penulis, saintis, pelukis, dan guru. Kalau kalian mau kenalan denganku, silahkan kirim email ke: Reedha@gmail.com Insya Allah aku akan cepat balas.
Aku sudah punya karya yang diterbitkan yaitu: "Dari Sumur Tua Menuju Puncak Bintang (Rumpun Aksara, 2020)..  
Oh iya, kunjungi blog aku ini ya: https://hana-hutagalung.blogspot.com/

Sekian tentangku..*



Tentang Pembuat Gambar:

Hallo semuaa.

Nama ku Hanny Viola Setya Pradana, biasa di panggil Vio.
Aku lahir pada tanggal 15 Oktober 2008 di Sumatra Selatan. Kini aku tinggal di kota pelajar yaitu kota Yogyakarta.
Aku sangat suka membaca, menulis cerita, dan menari. 
Cita-cita ku adalah seorang dokter sekaligus penulis.
Aku sangat senang kalau teman-teman ingin berkenalan dengan ku. Ini email ku: hannyviola223@gmail.com

Sekian Tentangku*

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Penting Hatinya, Bukan Fisiknya

Maafkan kami, Amel

Kita Semua Sama

Cita-cita Arvin